
Wali-news.com, Joqyakarta – Dalam mengantisipasi potensi penyebaran hepatitis akut di tengah lingkungan anak sekolah, Dinas Kesehatan Kota Jogja mengimbau agar anak-anak menyiapkan bekal sendiri. Siswa agar tidak sembarangan membeli jajan.
Kepala Dinkes Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani menerangkan, pihaknya segera mengeluarkan SE untuk sekolah. Sebagai kewaspadaan dini terhadap virus yang notabene menyerang anak-anak itu.
“Karena sekolah sudah masuk sehingga perlu kita antisipasi agar tak ada penyebaran, terutama ke anak-anak,” terang Emma, Kamis, 2 Juni 2022.
Emma mengimbau agar anak tidak beraktivitas di kerumunan. Termasuk harus menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Hal yang perlu diantisipasi salah satunya anak-anak tidak berenang di tempat umum. Orang tua juga harus memastikan makanan dimasak dengan matang. Sebab penyakit ini masih disebut misterius. Belum dipastikan pula cara penularan dan paparannya.
“ Kami mau screening siapa? Harus bergejala dulu. Yang penting prokes dan PHBS, ” tegasnya.
Sementara Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu mengatakan hingga saat ini belum ada laporan adanya hepatitis misterius yang menyebar di Kota Pelajar.
“ Kasus hepatitis yang sebelumnya ditemukan di Kota Jogja hanya jenis hepatitis A dan B, ” kata dia.
Menurut Endang, gejala hepatitis misterius, A, dan B hampir mirip. Gejala berupa demam, mual, muntah, penyakit kuning, dan lainnya.
“ Makanya yang menentukan hasil (jenis hepatitisnya) laboratorium,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Rina Indriani, petugas UKS SD Joannes Bosco Yogyakarta menegaskan, pengurus memperhatikan betul terhadap kesehatan para siswa. Kendati belum ada instruksi resmi dan informasi cukup, terkait hepatitis misterius.
“ Jadi, sama dengan protokol Covid-19. Setiap kali siswa masuk, kami cek dulu,” bebernya.
Dalam proses ceklis, anak mendapat pertanyaan seputar kesehatannya. Semisal mengalami batuk, pilek, demam, nyeri telan, dan diare. Kemudian, hanya anak dipastikan sehat, yang diperkenankan masuk ke sekolah.
“ Ini sudah kami lakukan setiap hari, sejak pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas,” sebutnya.
Siswa juga diimbau untuk membawa bekal pribadi. Siswa pun diminta untuk tidak membeli jajan sembarangan. Hingga kini fasilitas kantin di sekolah setempat belum dibuka.(Abraar)
Editor : Abdar