
Wali-news.com, Jogyakarta – Dinas Kesehatan Kota Jogja mengantisipasi penularan virus hepatitis akut di beberapa pelaku usaha katering. Pelatihan dan pengawasan telah diberikan, dan saat ini dalam pemantauan dan pengawasan Dinkes.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rayahu menerangkan bahwa sebaran virus hepatitis dapat terjadi lewat media air dan juga makanan.
“Memang penularan dari makanan tidak selalu berakibat hepatitis. Ada typus, disentri dan lain-lain. Jadi usaha penjamuan makanan misal katering itu sudah kita beri pelatihan pencegahannya,” terang Endang, Sabtu 14 Mei 2022.
Ia melanjutkan, pemilihan bahan makanan, cara meraci dan juga memasak hingga penataan makanan harus higienis.
“Itu untuk memastikan tidak ada penularan yang terjadi. Semua sektor usaha itu sudah kami sosialisasi seiring turunnya SE dari Kemenkes terhadap virus hepatitis akut itu,” katanya.
Sementara Kepala Seksi (Kasi) Promosi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Jogja, Arumi Wulansari menerangkan bahwa setiap sekolah harus mewaspadai siswanya ketika membeli jajanan sekolah.
“Kita sudah hubungi Dinas Pendidikan langsung untuk mewaspadai aktivitas anak dan gejala ketika mereka melakukan PTM. Teramasuk juga seperti kantin sekolah atau jajanan yang ada di sekolah mereka,” terang dia.
Untuk aktivitas PTM tidak menjadi masalah namun tetap memperketat prokes dan lebih waspada ketika anak mengalami gejala.
“Pencegahannya sama, pakai masker, cuci tangan dan tempat makan atau bahan makanan dicuci dengan air mengalir. Kalau ada gejala, guru dan orang tua harus segera memeriksakan, karena kita juga perlu screening dulu dari fasyankes atau puskesmas dan berlanjut ke RS jika terbukti itu hepatitis akut,” terangnya.(Abraar)
Editor : Abdar