
Wali-news.com, Subulussalam – Hari itu Jumat 09 Desember 2022, Ny Dewi M Yanis bangun lebih awal dari pagi biasanya, istri Kapolres Subulussalam salam itu memiliki kebisaan rutin bila Jumat tiba.
Baginya selain barokah, Jumat juga menjadi hari spesial untuknya bertatap muka dengan warga, maklumlah istri Kapolres satu ini memang dikenal supel dan ramah serta berjiwa sosial.
” Hari ini Bhayangkari Polres Subulussalam akan menjambangi para ibu di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) di kawasan Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam “, Ucap Ketua Bhayangkari Polres Subulussalam penuh penasaran.
Dengan sigap, rombongan yang di ketuai Dewi Yanis akhirnya memacu kendaraan kearah yang TPA Danau Teras.
Hanya terpaut beberapa menit saja, destinasi kunjungan orang nomer satu di Bhayangkari Polres Subulussalam itupun tiba.
Ternyata disana sudah ramai wanita dengan menggunakan keranjang dipunggung sedang mengais ngais sampah, seakan mereka mencari sesuatu yang berharga untuk dijual kembali.
Kedatangan ibu Dewi dan rombongan nyaris luput dari pandangan mereka, karena kunjungan itu sengaja di disign tidak formal dan terkesan spontanitas.
” kita sengaja atur kunjungan ini seperti blusukan biasa, tidak ada sambutan dan protokol seperti umumnya, karena ibu Kapolres memang senangnya ya seperti ini, agar tidak ada beda antara pejabat dan rakyat ” ,Demikian ucap salah satu Bhayangkari.
Kendati di sembunyikan namun kedatangan rombongan ibu Bhayangkari tersebut, sontak menjadi perhatian bagi pemulung wanita di gunungan sampah tersebut, hal itu karena pakaian ibu Bhayangkari lebih necis dari mereka.
Tanpa dikomando para pemulung wanita itu langsung menghampiri rombongan istri Kapolres Subulusalam AKBP Muhammad Yanis, SIK, MH, awalnya mereka tidak tau kalau dihadapan mereka adalah istri orang nomer satu di Polres Subulussalam.
” Ibu tutup hidungnya disini bau sekali, lagian ngapain ibu kemari disini kotor dan banyak kumannya “, Hardik salah satu pemulung wanita kepada rombongan.
Namun setelah dijelaskan kalau kunjungan ini merupakan agenda rutin ketua Bhayangkari Polres Subulussalam Ny Dewi Muhammad Yanis untuk melihat langsung kondisi warga dengan blusukan, melihat dan mendengar langsung, merekapun kaget.
Belum lagi habis dari kagetnya, Ny Dewi M Yanis langsung memperkenalkan diri, ibu nama saya Dewi M Yanis, kami sengaja datang kemari ketempat kerja ibu untuk melihat kondisi ibu yang bekerja untuk menafkahi keluarga.
” Nah saat ini ibu tidak perlu susah susah mencari kami di Polres, karena hari ini kami langsung menjumpai ibu disini, mari kita bercerita, kami siap mendengarkan keluhan ibu semuanya, dan pada kunjungan kami kali ini kami juga membawa sedikit buah tangan, Insyaallah dapat berguna bagi ibu dan keluarga “, Pinta Dewi mengusir keheningan.
Akhirnya suasana mulai akrab ibu pemulung satu persatu memberanikan diri berjabat tangan dengan Ny Dewi M Yanis.
” tidak apa ibu, ibu jangan alaskan tangan ibu saya senang dapat bersalaman dengan ibu dengan tangan hebat yang mampu menghidupi keluarga “, sapa Dewi kepada ibu pemulung yang merasa sungkan bersalaman karena tangannya kotor.
Akhirnya komunikasipun cair bahkan tawa riang terdengar dari ibu pemulung itu, betapa tidak bagi mereka hari ini merupakan hari spesial yang jarang berulang.
Betapa tidak istri Kapolres yang merupakan pejabat penting di Subulussalam menjambangi mereka ditempat mereka mengais rejeki, dimana orang akan enggan ketempat itu karena dinilai kumuh dan kotor.
” Kami tidak menyangka dan masih terheran heran atas kedatang dan kunjungan dadakan ibu Kapolres ketempat kami, tempat ini kotor dan banyak kumannya, tapi beliau mau datang melihat kami, baru inilah satu satunya istri pejabat yang datang menjenguk kami di gunung sampah ini “, Ketus Dahlia (bukan nama sebenarnya) sambil haru.
Menemukan Mutiara
Namun ada satu yang menarik dari kunjungan itu, dimana Ny Dewi M Yanis serasa menemukan mutiara, disana dia menemukan sosok gadis cantik yang sangat muda namun sudah menekuni pekerjaan yang tidak biasa itu.
Dia adalah Cut Mutia, warga Desa danau teras, kota Subulussalam, pertemuan dengan Cut Mutia sangat memikat hati Ny Dewi M Yanis, pasalnya wanita krlahiran 06 Juli 2006 itu merupakan gadia disabilitas, Cut Mutia merupakan tuna rungu.
” Awalnya saya heran kenapa ibu yang lain riang dan tertawa saat bercerita dengan kami, namun berbeda dengan Cut Mutia, dia memilih diam sambil senyum, namun setelah diberitahun baru saya faham Cut merupakan anak istimewa, dialah mutiara kami “, Cerita Dewi bahagia.
Setelah mengetahui latar belakang Cut Mutia saya jatuh hati padanya, dengan keterbatsannya namun dia tidak menyerah, dia menjadi bagian dari wanita wanita hebat ini.
Atas kekaguman saya padanya, saya meminta saat moment makan siang, agar saya dapat menyulanginya sebagai bentuk khitmad saya takjub atas kehebatannya, setelah itu saya berikan tanda love sebagai bentuk sayang kami padanya.
” Sehat terus Cut Mutia, kami mencintaimu, setelah pertemuan ini, Insyaallah kita pasi jumpa lagi, izinkan kami kembali berkhitmat untukmu karena hadirnya kami untuk memastikan Negara hadir untuk kalian, Good Luck we love U all “, tutup Ny Dewi M Yanis semangat.
(Penulis : Chairan Manggeng )
Editor : Redaksi