wali-news.com, Banda Aceh – Sejumlah warga meminta Presiden Republik Indonesia ( RI) Joko Widodo turun tangan terkait uang ganti rugi pembebasan lahan waduk keurutoe Paya bakong Senilai Rp. 8.8 Milyar, karena tak kunjung di bayar oleh pemerintah. Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan pengarap lahan, Muhammad Yahya (63) warga Desa Blang Pante, di Kantor Yara, Banda Aceh, Sabtu (22/4).
Dijelaskannya, sejumlah warga merasa sangat kecewa sampai saat ini uang ganti rugi lahan tidak kunjung dicairkan, sehingga dirinya meminta Presiden Jokowi untuk ikut terlibat menangani persoalan yang tidak menemui titik temu ini
“Buku rekening sudah kami buat di Bank BNI Syariah Cabang Lhokseumawe sejak november 2015 lalu, uang tinggal tunggu masuk ke Rekening, Namun sampai saat ini uang tidak cair – cair bahkan rekening kami di tahan oleh pihak BNI Syariah Lhokseumawe, Dimana uang kami ? sama siapa uang kami ?, ujar Yahya kepada awak media
Menurutnya, sejumlah pemilik tanah mengalami kerugian karena uang yang belum dicarikan terseut, sedangkan proyek dilokasi terus berjalan setiap hari. Yahya juga berharap Presiden Joko Widodo dapat turun tangan terkait nasib lahan yang belum dibayar tersebut, karena merupakan proyek negara dan juga diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi.
Seperti yang diketahui, sebelumnya para pengarap lahan waduk keuruto pada Senin (17/4) kemarin, sudah melaporkan Bank BNI Syariat Lhokseumawe ke Polda Aceh melalui kuasa hukumnya Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA).