
Wali-News.com, Yogyakarta – BMKG telah mengeluarkan imbauan terkait potensi cuaca buruk dalam periode 23 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Berdasarkan hasil monitoring perkembangan dinamika atmosfer di Indonesia pada saat ini, BMKG masih mendeteksi adanya potensi cuaca ekstrem hingga awal tahun baru 2023.
Kepala Stasiun Meteorologi Jogja, Warjono menuturkan dengan melihat beberapa dinamika atmosfer yang masih mendukung untuk terjadinya cuaca ekstrem di sebahagian besar wilayah Indonesia, hal ini dikhawatirkan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi (angin kencang, puting beliung, banjir, banjir bandang dan longsor).
“Untuk wilayah DIY dari hasil analisa model prakiraan kelembaban, angin, suhu mula laut terpantau wilayah DIY memiliki tingkat kelembaban yang cukup tinggi di lapisan-lapisan terjadinya pembentukan awan yaitu lebih dari 70 persen,” ujarnya dihubungi Kamis 29 Desember 2022.
Dari prakiraan angin terpantau terbentuknya wilayah konvergensi atau daerah pertemuan angin di sepanjang pulau Jawa akibat adanya wilayah Siklonik di utara Autralia. Sedangkan dari analisa suhu muka laut terpantau suhu muka laut cukup hangat berkisar antara 29,0-31,0 derajat celcius dengan anomali suhu muka laut terpantau 0,5-1,5 derajat celcius.
“Berdasarkan analisa parameter cuaca tersebut, BMKG Jogja memprakiraan keadaan cuaca hingga awal tahun 2023 masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat yang dapat disertai petir serta angin kencang hampir merata di seluruh wilayah DIY, khususnya untuk wilayah utara DIY dan pesisir pantai Jogja,” sebutnya.
Warjono juga mengingatkan potensi hujan ekstrem di wilayah DIY yang bertepatan dengan Tahun Baru 2023, maka perlu segera dilakukan langkah-langkah mitigasi secara lebih dini, tepat dan terkoordinasi untuk mencegah terjadinya korban jiwa akibat dari bencana Hidrometeorologi.
“Ancaman potensi angin kencang, banjir dan tanah longsor di wilayah pegunungan lebih diperhatikan lagi,” ucapnya.
Warjono juga prakiraan tinggi gelombang di perairan Yogyakarta diprakirakan berkisar antara 2,5 – 4,0 meter dan masuk kedalam kategori tinggi dengan terdapat potensi gelombang sangat tinggi di Samudera Hindia Selatan perairan Yogyakarta yang dapat mencapai 6,0 meter.
“Sehingga bagi para nelayan dihimbau agar berhati-hati dalam melakukan kegiatan di laut dan bagi para wisatawan yang sedang melakukan kegiatan di sekitar pantai agar berhati-hati dan mematuhi anjuran para petugas pantai yang ada di sekitar pantai,” ujarnya.(Abrar)