
Wali-news.com, Banda Aceh – Sejumlah rekanan pegadaan hewan ternak di Dinas Peternakan, Provinsi Aceh di tahun 2021, geram, mereka mensomasi Dinas tersebut akibat Rp 16,3 Milyar uang mereka urung dilunasi pihak Dinas.
” Kami telah semua telah memenuhi permintaan Dinas sesuai spesifukasi, semua permintaaanya kami penuhi, hewan ternak Lembu dan Kambing kami berikan yang terbaik, dan bahkan diantatanya sudah memiliki anak, namun kenapa Dinas tidak memberikan hak kami, semua kelengkapan Administrasi penarikan sudah lengkap, tapi mana uang kami, janji hanya tinggal janji ” , Ucapan salah satu perwakilan rekanan Amiruddin kepada Wali-news.com, Rabu (29/06/22).
Menurutnya. hingga dengan batas wakttu sebelum Penyerahan Paket Lembu dan Kambing sampai hari ini 28 Juni 2022 belum dibayar oleh pihak Dinas Peternakan Aceh,
Tambahnya, hingga saat ini total kontrak yang belum dibayarkan sama sekali dengan berbagai alasan Dinas tersebut sekitar 205 paket pekerjaan dengan nilainya lebih kurang Rp16,3 Miliar, Baik itu pengadaan sapi hingga kambing.
Menurutku pembayaran ini harus segera dilakukan oleh Dinas Peternakan Aceh mengingat banyak kegiatan yang dilakukan pihak kontraktor masih menyangkut dengan orang lain dan harus segera diselesaikan.
” Segala Urusan dengan Dinas sudah kami selesaikan kenapa, namun kenapa kami diperlakuka. seperti ini, kami sudah sabar menunggu selama 6 bulan ini, apalagi beberapa hari lagi kita akan melaksanakan lebaran, otomatis banyak teman teman memerlukan uang ini, atau kalau tidak buat satu surat untuk kami agar kami dapat mengambilnya kembali, dan kami mau sebelum lebaran ini “, Keluh Amiruddin dan diamini oleh seluruh rekanan.
Tuturnya lagi, yang anehnya salah satu oknum Dinas terkait mengatakan kalau mereka belum turun kelapangan, kalau itu yang terjadi, apa mungkin kami kami yang menyerahkan ke warga, ini alasan yang sangat mengada yang disampaikan oknum tersebut.
Saat ini solusi yang tepat atas masalah ini, kami telah mengambil sikap segera bayar uang kami atau kembalikan barang kami yang telah kami serahkan ke Dinas, kami caoek terus dibola bolain apalagi alasan tidak ada Anggaran, kita tidak mau tau itu urusan mereka, untuk sementara berita acara penerima barang sudah sesuai spek, Ketus Amiruddin.
Saat ini Jumlah kerugian yang kami derita oleh rekanan berfariasi ada yang kerugian lebih Rp.1,3 Milyar ada yang mencapai Rp. 2 Milyar lebih, namun juga ada Rp.3 7 Milyar lebih dan ada juga yang mengalami kerugian sebanyak Rp.600 juta.
kami sudah lelah di pimping kesana kemari, Ketika kita tanya sama KPA mereka punya tanggung jawab KPA dan PPTK juga punya tanggung jawab semuanya punya tanggung jawab hari ini karena kami sudah menyelesaikan pertanggung jawaban, Kami sebenarnya rekanan Mitra daripada orang itu mereka dibimbing kami dan dibina kami bukan seperti ini kejadiannya.
Dan Bukan dibinasakan seperti ini , karena hari ini berbicara review persoalan sudah selesai di bulan 12 yang lalu, ada penjelasan di bulan tiga ada pembayaran tapi sampai sekarang belum ada, jangan hari ini kami dilapor oleh petani tindak penipuan dikarnakan sudah Enam bulan belum juga di bayar, Keluh Amiruddin.
Wali-news.com, telah mencoba mengkonfirmasi, pihak Dinas Peternakan melalui KPA dan PPATK namun sejauh ini belum mendapat balasan.(*)
Editor : Abdar