
Wali-News.com, Yogyakarta– Sebanyak 18 pasien dilarikan ke kedua RS yang ada di Bantul, dengan rincian RSUD Panembahan Senopati sebanyak 16 orang dan dua pasien ke Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul. Para pasien mengalami gejala yang ringan hingga sedang.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul Sidiq Rohadi mengatakan sejak awal November terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Saat ini RSUD Panembahan Senopati Bantul merawat sebanyak 16 pasien Covid-19.
“Dari 16 pasien Covid-19 yang dirawat, 14 di dirawat di bangsal biasa, sementara dua pasien lainnya dirawat di ruang kritikal karena memiliki komorbid atau penyakit penyerta,” kata Sidiq, Selasa.
Berdasarkan penelusurannya, sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul memeriksakan diri untuk perawatan di rumah sakit tersebut. Namun, seperti biasa rumah sakit memberlakukan tes swab atau tes PCR bagi semua pasien yang masuk RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Selain itu, beberapa pasien yang berobat, mengalami gejala yang mengarah ke Covid-19. Selanjutnya dites dan hasilnya positif. Ada juga pasien rujukan dari rumah sakit karena memiliki penyakit penyerta.
“Hampir semua pasien pada awal diketahui memiliki gejala mengarah ke Covid-19. Ketika di-swab hasilnya positif kemudian menjalani perawatan,” ujarnya.
Lonjakan kasus Covid-19 saat ini bukan hanya terjadi di Bantul, namun juga terjadi di hampir sejumlah daerah.
Pihaknya juga sudah menyiapkan tempat tidur khusus Covid-19 termasuk sumber daya manusia (SDM) perawat maupun dokternya.
“Kami juga bersiap jika ada lonjakan Covid-19 dengan menyiapkan tempat tidur sesuai kebutuhan. Disisi lain SDM kita juga sudah siap semuanya,” katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bantul, kasus aktif Covid-19 saat ini menyentuh angka 271 setelah ada penambahan sebanyak 40 kasus positif per 7 November 2022 lalu.
Kasus aktif ini tersebar di semua kecamatan di Bantul. Tiga kecamatan terbanyak adalah yang berbatasan dengan Sleman dan Kota Jogja, yakni Banguntapan sebanyak 47 kasus, disusul Kecamatan Kasihan 42 kasus, dan Sewon 33 kasus. Sementara paling sedikit, yakni Kapanewon Imogiri dua kasus dan Srandakan lima kasus. (Abrar)