
Ilustrasi kecelakaan maut yang menewaskan 13 penumpang di Bukit Bego, Imogiri, Bantul.
Wali-News.com, Bantul – Memasuki Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sejumlah akses jalan ke lokasi wisata di DIY menjadi perhatian Pemkab Bantul. Hal itu, untuk mengantisipasi kecelakaan maut yang menewaskan 13 orang di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, 6 Februari 2022, tak terulang lagi.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi DIY. Salah satunya menyiapkan forgiving road, di antaranya meliputi pagar pengaman jalan maupun jalur penyelamat khusus.
Termasuk pentingnya menyematkan papan peringatan di jalan dengan tulisan yang jelas, tidak sekadar kata ‘Hati-hati’ saja. Namun peringatan, misalnya jalan patah maka harus bagaimana.
“Saya lihat jalan di DIY banyak yang ekstrem. Maka harus diperbanyak jalur penyelamatnya,” ujarnya Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, Rabu 14 Desember 2022.
Wildan juga merekomendasikan agar Pemprov DIY menyediakan terminal transit bus pariwisata. Dikarenakan banyak tempat wisata di DIY dengan jalur ekstrem. Pergantian moda transportasi diperlukan untuk meminimalisasi kecelakaan.
“Untuk memindahkan penumpang bus berganti moda dengan yang lebih kecil. Tentunya berbeda dengan terminal pada umumnya, bisa dilengkapi tempat istirahat dan sebagainya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Bantuil, Sri Harsono mengatakan bakal memberi palang peringatan pada wisatawan, terutama yang mengendarai bus untuk menghindari Jalan Cinomati yang akan berkunjung ke wisata Puncak Becici dan Pinus Pengger di Dlingo, Bantul.
“Nanti kita segera pasang papan pengumuman sebelum masuk ke jalur Cinomati, supaya wisatawan tidak melintas di sana. Mengingat tanjakan curam dan kondisi jalan sempit ketika dilintasi bus besar,” terang Harsono.
Lebih lanjut, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY Hantana mengatakan ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk meminimalisasi agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas. Mengingat Nataru dimanfaatkan wisatawan berlibur.
“Harus diperhatikan fungsi pengawasannya, manajemen kru, dan edukasi. Tentang pemilihan kendaraan,” ujarnya
Ada juga fungsi regulator tentang pengawasan terkait bagaimana fungsi manajemen kru, dari perusahaan layak tidak krunya serta kendaraan.
“Kemudian masyarakat memilih kendaraan yang tepat digunakan,” jelasnya.(Abrar)