
Rio Setiady (Ist.)
Pangkalpinang, Wali-News.com – Rencana Pertamina mewajibkan penggunaan aplikasi MyPertamina bagi masyarakat yang ingin membeli BBM bersubsidi seperti pertalite mengundang kritikan.
Menurut Anggota DPRD Pangkalpinang, Rio Setiady yang menganggap kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM tidak efisien dan hampir sama dengan pembuatan kartu BBM yang tidak difungsikan kembali.
“Yang paling penting adalah sosialisasi kepada masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang selama ini paling mendominasi pemakaian BBM pertalite. Jangan sampai terulang kembali kegiatan mubazir seperti pembuatan kartu BBM beberapa tahun yang lalu yang sudah banyak mendaftar, lalu kartunya dibagikan kepada masyarakat namun tidak berfungsi sama sekali,” ujar Rio di Pangkalpinang, Jumat (1/7/2022).
“Akhirnya yang ada adalah pemborosan anggaran dan masyarakat menjadi tidak percaya dengan kebijakan dari pemerintah.” tambahnya.
Selain itu, Rio juga meminta agar pemerintah bersikap lebih tegas dalam menentukan siapa saja masyarakat yang berhak menggunakan Pertalite.
“Harus ada ketegasan terkait dengan siapa yang memiliki hak untuk menggunakan pertalite, Karena bagaimanapun masyarakat kita tentu akan mencari BBM dengan harga yang paling murah seperti pertalite,” ungkap Rio.
“Juga yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan bahaya menggunakan handphone di SPBU. Apakah tidak memberikan potensi yang besar terjadinya kebakaran atau musibah yang tidak kita inginkan”. pungkasnya. (DF/WN)