wali-news.com, Tapaktuan – Puluhan siswa Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Ashabbul Yamin Bakongan, Kecamatan Bakongan mengikuti kegiatan Bina Cinta Alam di Stasiun Pembinaan Populasi Penyu Rantau Sialang, SPTN Wilayah II Kluet Utara, BPTN Wilayah I Tapaktuan, Selasa (12/9/2017).
Dalam acara ini digelar kawasan pantai Singgah Mata Rantau Sialang, Desa Pasie Lembang Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan ini dibuka dengan temu ramah konservasi, diskusi dan berakhir dengan pelepasliaran tukik penyu ke laut lepas bersama petugas TNGL.
Salah seorang siswa, Ahmad mengatakan bahwa dirinya merasa senang bisa hadir dalam acara kunjungan edukasi tersebut.
“Banyak pengetahuan tentang pelestarian penyu saya dapatkan dari petugas stasiun seperti ; mendapatkan pengetahuan tentang cara mengidentifikasi jenis penyu, cara pemberian pakan terhadap tukik (Baby) penyu, cara membuat lobang sarang penanaman telur di dalam bak penetasan semi alami dan juga mendapatkan pengalaman baru mengenai monitoring habitat pendaratan penyu di sepanjang hutan pantai TNGL,” ucapnya.
Sementara itu salah seorang petugas TNGL, Solon Syahruddin, S.Hut mengatakan kunjungan edukasi siswa sekolah ini merupakan rangkaian kegiatan pengelolaan Taman Nasional Gunung Leuser secara berkelanjutan, terhadap generasi muda Aceh di masa mendatang.
“Kegiatan ini diinisiasi melalui program BCCPGLE – BBTNGL dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan sasaran program adalah sekolah formal yang berada di lingkup BPTN Wilayah I Tapaktuan yaitu diantaranya SD Negeri Seunebok Keuranji, Kecamatan Kota Bahagia, MTs Swasta Darussyuhada Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan dan MAS Ashhabul Yamin Bakongan, Kecamatan Bakongan, Aceh Selatan,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Arif Saifudin, S.Si, dia menyebutkan bahwa, kegiatan Bina Cinta Alam merupakan pondasi awal dalam membangun Batang Tubuh Konservasi secara harafiah terhadap generasi Bangsa Indonesia kedepan.
Secara terpisah kepala BPTN Wilayah I Tapaktuan Buana Darmansyah, S.Hut. T megatakan, kegiatan ini dapat membuat siswa lebih mengenal jenis penyu yang terdapat di daerahnya dan dapat menumbuhkan rasa cintanya terhadap lingkungan hidup secara lestari.
Sementara itu guru Sekolah MAS Ashabbul Yamin Azis, S.Pd. mengucapkan rasa terima kasih dan mengapresiasikan pihak TNGL yang telah bersedia mengundang mereka untuk ambil bagian dari kegiatan kunjungan edukasi tingkat sekolah tersebut.
“Harapannya kegiatan Bina Cinta Alam terhadap siswa di strata pendidikan formal dapat membawa dampak positif terhadap perubahan lingkungan hidup di masa mendatang, kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berjalan secara berkala dan berkesinambungan,” tutupnya.