
Petugas kebersihan membersihkan Teras Malioboro 2 di Kota Jogja, pasca perayaan Tahun Baru.
Wali-News.com, Yogyakarta – Objek wisata (obwis) di Kota Jogja, dibanjiri sampah pada momentum liburan Tahun Baru yang bahkan membuat petugas dikerahkan lebih intensif untuk menjaga lingkungan sekitar obwis tetap bersih.
Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Karyono (50), mengaku selalu beroperasi lepas Salat Subuh. Dia bertugas di Teras Malioboro (TM 2) bersama tiga orang temannya.
“Habis azan Subuh, kami sudah bertugas membersihkan TM 2 berempat,” ujarnya Selasa (3/1/2023).
Karyono menyebut, sampah yang dikumpulkannya mencapai 5 bak sampah dengan panjang sekitar 1,5 meter dalam momentum pergantian tahun.
“Jadi sebanyak itu, cuma dari TM 2 loh. Capek, kalau yang shift siang enak. Paling berat itu shift pagi,” ujarnya.
Kayono mengatakan, petugas kebersihan di TM 2 dibagi jadi tiga shift. Dia masuk shift pertama, dari jam 05.00-12.00 WIB dengan jumlah personel empat orang. Shift kedua dan tiga, masing-masing diisi oleh tiga personel.
“Paling berat tugasnya, kalau Tahun Baru yang shift pagi. Sampahnya sisa semalam menumpuk dimana-mana,” ujarnya.
Per 1 Desember 2022, Karyono juga telah diminta Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan pemilahan sampah. Jadi, warga Kampung Notoyudan, Kelurahan Pringgokusuman, Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta ini juga harus menyisihkan sampah anorganik.
“Soalnya TPST Piyungan mau ditutup. Jadi yang diangkut cuma sampah organik saja,” ujarnya.
Dalam pengamatan Karyono, mayoritas sampah yang ditemukannya di TM 2 adalah sampah anorganik. Sementara sampah organik, hanya disumbang dari pedagang makanan.
“Nanti ini dikumpulkan, diambil, dibawa ke tukang rosok. Malah sudah ada bakul yang datangin,” ungkapnya.
Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan, DLH Kota Yogyakarta Mareta Hexa Sevana menyebutkan titik sampah terbanyak terdapat di Simpang Tugu, Titik Nol KM, Malioboro, Mandala Krida, Alun-Alun Utara, dan Alun-Alun Selatan.
“Kita sudah lakukan koordinasi dan memberikan himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain itu juga menyediakan tempat sampah terpilah, melakukan koordinasi kepada petugas di lapangan untuk melakukan pengangkutan sampah sesuai jenis sampah,” kata dia.
Terpisah, Kepala Dinkes Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani menjelaskan bahwa produksi sampah saat perayaan tahun baru 2023 tak bisa dihindarkan. Namun pihaknya menekankan kewaspadaan timbulnya penyakit jika sampah tak segera diangkut.
“Di sisi lain musim hujan juga masih terjadi saat ini. Jadi potensi timbulnya penyakit cukup besar,” kata Emma.
Beberapa penyakit yang berpotensi muncul antara lain, Leptospirosis hingga Demam Berdarah Dengue (DBD).
“PHBS juga penting di musim ini. Salah satu cara paling tepat untuk mencegah penyakit itu meluas,” kata dia.(Abrar)