
Sandiaga Uno lakukan kunjungan ke Candi Prambanan
Wali-News.com, Sleman – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, melakukan tinjauan kesiapan lokasi ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023, di Candi Prambanan pada Minggu (8/1/2023).
Agenda yang akan berlangsung pada 2-5 Februari 2023 itu, mengulang momen menjadi tuan rumah ATF pada 20 tahun yang lalu.
Pasalnya, Indonesia sendiri telah berperan dalam perkembangan kerja sama pariwisata di kawasan Asean sejak 1976 dan terlibat ATF sejak awal dibentuk atau pada 1981.
“Tentunya saya ingin mengajak seluruh masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif terutama yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendukung dan me-support ketuan rumahan Indonesia dalam ATF 2023,” ucap dia kepada awak media di Rama Shinta Garden Resto Candi Prambanan.
Saat ATF 2023 berlangsung, setidaknya terdapat 10 negera ASEAN ditambah India, Jepang, Cina, Korea Selatan, serta Rusia. Melalui hal tersebut, ia berharap mendapatkan 1.500-2.000 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DIY.
“Yang menarik mereka enggak hanya bawa delegasinya, tetapi juga pentahelix. Komunitas bisnisnya juga,” kata Sandiaga.
Ia pun menyinggung mengenai target perputaran uang selama ATF 2023 berlangsung.
“Saat G20 sebagai perbandingan, di mana kita bisa meningkatkan dampak ekonomi sampai 500 juta dolar. Maka di level ASEAN yang ada 10 negara, kita akan sangat beruntung kalau bisa mencapai 100 juta dolar dari target dampak perputaran maupun juga potensi transaksi,” pinta dia.
Sandiaga turut menyinggung mengenai kelengkapan infrastruktur di Yogyakarta yang sudah memiliki Yogyakarta Internasional Airport serta hotel-hotel yang terkoneksi dengan destinasi prioritas. Baik itu destinasi wisata Borobudur dan Prambanan.
Sebagai tuan rumah destinasi wisata DIY, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, menyampaikan rasa bahagianya bisa terlibat sebagai venue ATF 2023.
“Tentu ini kesempatan yang sangat baik untuk pemerintah DIY, karena itu merupakan suatu investasi promosi bagi DIY dan sekitarnya untuk ke depan dan seterusnya,” terangnya.
Terlebih, disampaikannya event tersebut merupakan event terbesar di DIY setelah pandemi Covid-19. Sehingga pariwisata DIY sangat menyambut baik agenda berskala internasional itu.
“Tentu kami tidak akan sia-siakan kesempatan yang sangat baik itu. Kolaborasi kami dengan stakeholder sangat erat sekali,” kata Singgih.
“Keseriusan Pemda untuk memberikan supporting yang pertama adalah kami akan menjual paket-paket wisata dari industri pariwisata,” tutup dia.(Abrar)