
Pemerintah menurunkan harga sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yang disambut positif oleh masyarakat.
Wali-News.com, Yogyakarta – Pemerintah menurunkan harga sejumlah Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yang disambut positif oleh masyarakat.
Salah satu warga yang merasakan manfaat turunnya harga non-subsidi adalah Sumarmi. Perempuan 53 tahun ini adalah pedagang BBM eceran yang berjualan di wilayah Bantul.
“Alhamdulillah harga pertamax turun, jadi ada untung lebih dari jualan minyak,” ujarnya dihubungi Jumat, 6 Januari 2023.
Sumarmi mengatakan bahwa pengecer hanya dapat membeli bbm non-subsidi untuk dijual ulang dan tidak diperkenankan membeli bbm bersubsidi.
“Tapi biasanya yang beli suami saya, pakai motor yang tangkinya besar. Ke pom buat beli pertamax, terus nanti dimasukin ke botol,” bebernya.
Kendati mengaku keuntungannya bertambah dan bersyukur, Sumarmi menyebut jika jumlahnya tidak terbilang banyak.
“Ya kan dijualnya tetap Rp12 ribu per botol. Jadi dikurangi tetap nggak banyak untungnya. Tapi memang satu botol itu nggak penuh, biar dapat untung,” jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga BBM terbaru untuk sejumlah jenis di awal Januari 2023. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, Pertamax turun Rp1.100 per liter menjadi Rp12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter pada periode Desember 2022.
Sementara untuk Pertamax Turbo turun Rp1.150 per liter menjadi Rp14.050 per liter, dari sebelumnya Rp15.200 per liter.
Adapun untuk produk Dexlite kini dibanderol Rp16.150 per liter, turun Rp2.150 per liter dari sebelumnya Rp18.300 per liter. Dan Pertamina Dex kini dibanderol Rp16.750 per liter, turun Rp2.050 per liter dari sebelumnya Rp18.800 per liter.(Abrar)