
Wali-News.com, Kulonprogo – Curah Hujan yang cukup tinggi melanda hampir seluruh wilayah DIY pada Senin 5 Desember 2022. Kulon Progo jadi salah satu wilayah yang terdampak banjir.
Akibat intensitas hujan tinggi itu, terdapat tujuh kecamatan yang alami banjir. Diantaranya, Kecamatan Kokap, Temon, Wates, Panjatan, Lendah, Galur, dan Sentolo. Kemudian, tanah longsor di Sentolo dan Kokap.
“Pagi tadi kami menerjunkan tim reaksi cepat untuk datang ke lokasi banjir. Selain itu kami juga melakukan asesmen terhadap kondisi banjir tersebut,” kata Kepala BPBD Kulon Progo, Joko Satya Agus Nahrowi, Rabu 7 Desember 2022.
Ia melanjutkan banjir tersebut dipicu meluapnya Sungai Papah, Seling dan Kanjangan akibat guyuran hujan yang cukup tinggi. Bahkan wilayah yang jarang terkena banjir justru ikut merasakan dampaknya.
Diantaranya di jalan bawah tanah Milir dan Tapen. Selanjutnya wilayah Cerme dan Gotakan ikut terdampak banjir.
Tak hanya tujuh kecamatan yang terdampak, Basarnas juga melakukan upaya penyelamatan terhadap lima korban banjir di Kalimenur, Sentolo yang terjebak.
“Mendapat laporan tersebut Kantor Basarnas memberangkatkan 1 tim yang terdiri dari Personil Kantor Basarnas Yogyakarta dan personil Unit siaga Congot yang dilengkapi peralatan water rescue. Saat ini korban sudah dievakuasi dengan selamat,” ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta, Kamal Riswandi.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kulon Progo, Rina Nuryati tak menampik akibat banjir ini akan muncul penyakit yang mudah dialami warga.
“Ini juga menjadi potensi penyakit menyerang metabolisme warga. Kami berharap ini tetap menjadi kewasapadaan bersama,” kata dia.
Penyakit yang paling mengancam adalah DBD dan juta Lepotospirosis. Kedua penyakit ini kerap jadi langganan warga terdampak banjir.
“Kalau berbicara soal bencana memang tidak bisa dihindari dengan cepat. Namun upaya untuk mengurangi ini juga penting. Semisal saat banjir sudah surut, lakukan pembersihan menyeluruh di rumah,” kata dia.
Ia mengatakan program seperti PHBS yang kerap digaungkan pemerintah juga harus diaplikasikan menyusul dengan cara ini ada upaya yang bisa meredakan tertularnya penyakit tadi.(Abrar)