
Wali-news.com, Banda Aceh – Seharusnya jelang akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah dapat mengitruksikan jajaran dan pihak keamanannya agar dapat lebih bersahabat kepada rekan wartawan yang melakukan tugas liputan, namun tidak demikian yang dialami oleh Hariance wartawan media online www. Harian-RI.com, Minggu (03/07/22) saat melakukan tugas jurnalistik di Anjong Mon Mata, Kota Banda Aceh.
Dirinya diusir paksa untuk keluar dari lokasi liputan oleh oknum yang mengaku anggota Kodim yang bertugas sebagai anggota keamanan di Anjong mon mata.
Kepada wali-news.com, Hariance menuturkan kronologi kejadian yang berlaku pada dirinya, saat itu sekira pukul 20.00 Wib, kami dengan rekan wartawan sedang melakukan liputan tentang louncing buku Gubernur Nova Iriansyah yang berjuduul ” Darahpun kami sumbangkan ” dan peresmian Capem Bank Aceh di Pulau banyak.
Lanjutnya, setelah selesai acara tersebut, kami berencana ingin mewawancarai bapak Gubernur Aceh terkait pengerjaan jalan dari dana Multiyears, namun saat itu bapak Gubernur dan sejumlah kepala Dinas yang hadir lanjut dengan kegiatan Kaarokean dengan diiiringi organ.
” Saat itu acara seremonia telah usai, pak Gubernur dan sejumlah kepala Dinas lanjut berkaroeke ria, mengingat waktu yang terus larut, akhirnya kami memberanikan diri menulis di secarik kertas untuk minta waktu wawancara berikut nama wartawan dan media, saat itu kami serahkan langsung namun pak Gubernur, beliau tidak merespon malah memberikan kepada Pamtupnya, ” Terang Hariance.
Tak lama berselang, karena tidak ada jawaban, akhirnya teman teman media menunggu diluar, sementara saya saat itu tetap duduk didalam ruangan sambil menunggu respon pak Gubernur, Tambah Heriance.
” Tepat pukul 00.00 Wib, pas saat itu pak Gubernur sedang menyanyikan lagu Bunga Terakhir, tiba tiba pihak keamanan menghampiri saya seraya mengatakan, ” saat ini sedang acara keluarga jadi ssilahkan tunggu diluar “, seketika itupun kami sontak berdiri dan ingin meninggalkan lokasi.
Sebelum sempat beranjak tiba tiba oknum yang mengaku anggota Kodim dan keamanan Anjong Mon Mata itu, lantas memegang tangan saya dengan kuat, merasa mendapat perlakuan tidak menyenangkan, saya lantas menepis tangan oknum itu seraya berkata, ” Saya dari media dan sedang melakukan tugas jurnalistik “, tutur saya tegas, namun oknum itu dengan suara keras dan arogan tetap mengusir seraya menunjuk keluar dengan ditemani dua rekannya yaitu Pamtup Ibu Gubernur, Terang wartawan Harian-RI itu.
Menyingkapi persoalan yang terjadi ini, Hariance berharap kedepan siapapun agar mengerti dan memahami fungsi dan tugas media, dalam menjalankan tugas kami senantiasa merujuk kepada UU No 40 Tahun 1999 Tentang Pers, dan Undang Undang no 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
” Saya melakukan liputan ditempat umum di Anjong Mon Mata dan berkaitan dengan fungsi dan tugas Gubernur, karena mengingat 5 Juli mendatang masa tugas Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah berakhir, jadi wajar dong kami meminta beliau untuk sedikit wawancara terkait beberapa tempat ddan ruas jalan yang dikerjakan dari dana Multiyears “.
Jadi sdengan pengusiran ini kami bingung, pemerintahan pusat saja saat ini sangat bersahabat dengan media, termasuk instansi TNI dan Polri merekapun saat ini merangkul media, namun ada apa dengan pak Gubernur kita, kenapa masih oknum anghotanya masih arogan dan alergi terhadap kehadiran media, Tutup Heriance kecewa.(CMA)
Editor : Abdar