
Rio Setiady (Ist.)
Pangkalpinang, Wali-News.com – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang Rio Setiady
“Kenaikan harga BBM jenis pertamax dari Rp. 9.000 menjadi Rp. 13.000 sangat signifikan dan memberatkan serta meresahkan masyarakat” Ungkap Rio.
Wakil Ketua Komisi II DPRD menilai kenaikan BBM yang didahului dengan hilangnya jenis premium telah membuat keresahan dan sangat memberatkan masyarakat.
“Kita berharap pemerintah sudah melakukan kajian, karena dengan kondisi seperti saat ini jelas sangat memberatkan masyarakat kita” Ungkapnya
Minimnya kuota BBM jenis pertalite membuat Rio memperkirakan adanya keharusan masyarakat untuk membeli BBM jenis pertamax.
“Saya beberapa kali melakukan pengisian BBM di SPBU, namun BBM jenis pertalite sering habis, pertanyaannya adalah apakah kuota pertalite dibatasi sehingga seolah-olah memaksa masyarakat menggunakan pertamax yang harganya sekarang paling tinggi untuk bensin” Imbuhnya.
“Terus terang saja, minimnya ketersediaan stok BBM akan berimplikasi pada keresahan masyarakat. Dan hal itu telah terjadi di Bangka Belitung yang mengakibatkan panjangnya antrian bensin hingga berhari-hari” Sambungnya.
Rio berharap pemerintah dapat memberikan regulasi terhadap pengerit untuk ditentukan jenis yang mana yang bisa dijadikan sebagai bahan BBM eceran. Karena pendistribusian kuota pertalite atau pertamax tidak memiliki ketentuan setiap harinya.
“Kita berharap pemerintah dapat memberikan regulasi mengenai pengeritan bensin, karena kita tidak mengetahui kuota setiap hari di gerai-gerai SPBU mengalami penambahan atau penurunan” Tutupnya.