
Wallli-news.com, Subulussalam -Saat ini di Subulussalam sedang marak terjadinya kasus jambret, menurut informasi dari anggota kita dilapangan, kasus tersebut sudah terjadi dua kali dalam kurun dua bulan terakhir, namun sayangnya korban tidak membuat laporan polisi, yang kita sayangkan korban lebih memilih curhat di media sosial daripada melaporkan kejadian itu, Demikian tutur AKBP Muhammad Yanis, SIK.SH.MH, Kepada Pengurus Rawat Atjeh beberapa waktu lalu.
Dengan terjadinya kasus tersebut, kapolres menghimbau kepada masyarakat Subulussalam yang melihat atau menjadi korban atas tindak pidana agar melaporkan langsung kepada pihak kepolisian, namun jangan dilaporkan via media sosial.
Himbauan ini disampaikan Muhammad yanis karena banyak masyarakat yang mengaku menjadi korban tindak pidana penjambretan namun tidak melaporkannya ke pihak yang berwajib. Keluhan atau laporannya justru dicurhatkan di media sosial.
“Kalau ada kejadian tindak pidana, segera lapor sama pihak yang berwajib atau polisi. Supaya dapat segera ditindak lanjuti. Bukan melapor ke media sosial,” ujar M Yannis
Pihak kepolisian, ucap Kapolres siap menindaklanjuti setiap laporan yang masuk dari masyarakat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Untuk itu, Polres Subulussalam kini melalui Bhabinkamtibmas sedang kita sosialisasikan kepada Masyarakat atas gangguan kamtiibmas ini, agar masyarakat lebih waspada dan melaporkan setiap gangguan keamanan yang terjadi, agar pencegahan dapat kita lakukan sedini mungkin, Jelas Kapolres.
Himbauan Kapolres Subulussalam itu disampaikan melalui Pengurus Rakan Wartawan Atjeh (RAWAT) saat melakukan kunjungan kerja akhir tahun di mapolres setempat.
Hadir dalam kunjungan itu Chairan Manggeng ketua harian rawat Atjeh, Azhar Ali wakil sekretaris dan Harry Yantje ketua bidang organisasi.(cma)
Editor : Abdar